Pengikut

Pengikut

Kamis, 23 Juni 2016

Mempererat Ukhuwah di Jalan Dakwah

🍂Mempererat Ukhuwah di jalan Dakwah🍂

🍀Untuk para pengemban dakwah (Pesantren Bina insan Kamil)
Bogor, 17-19 Juni 2016 desa Tegalwaru🍀

Bismillahirrohmanirrohim

🌸Karena pada hakekatnya bukan dakwah yang membutuhkan kita tapi kitalah yang membutuhkan dakwah. Hanya orang-orang yang terpilih terketuk hatinya untuk berada di jalan dakwah. Maka berbahagialah, Allah masih memberi kita kesempatan untuk bisa merasakan indahnya jalan ini. Karena sayangNya padamu ia pilihkan jalan ini untukmu, "Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan RosulNya. Kemudian mereka tidak ragu-ragu berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar (Al-Hujurat:15). Memang tak mudah bertahan di sebuah jalan yang bernama dakwah ini. Lelah!!! itu pasti. Maka sampaikanlah dakwah setiap saat, agar saudaramu merasa memiliki dan dimiliki..

***

Memang sudah biasa sendiri *bukankode jalan menuju stasiun macet sekali, maklumlah orang-orang pada pulang kerja, dan alhamdulillahnya lagi angkot cari jalan cepat untuk sampai di stasiun Kota . Sesampai di stasiun Kota, ku laju kaki ini dengan berlari untuk bisa membeli tiket dan jrengejreng kereta sudah banyak orang dan harus desak-desakan didalam kereta, bernafas rasanya itu sulit karena bau minyak Wangi yang semerbak dihidung, rasanya ingin sampai di stasiun Bogor tapi masih jauh sekali, malah hp lobet pula takut ditinggal sama ka melis, ka Widya, ka Mega dan akh Ricky . Sesampai di bogor, dengan pelanga-pelongo ternyata mereka belum datang, malah sudah malam pula dan alhasil aku harus menunggu di stasiun bogor sendirian. Alhamdulillah bawa powerbank dan hp pun sudah penuh, lalu aku langsung chat grup kalau aku sudah sampai di bogor, eeehh ternyata mereka masih di stasiun jatinegara rasanya sedikit kesal sih, menunggu itu sangat menyebalkan. Lalu aku lihat hp, dan akh Ricky chat aku kalau dia akan sampai di stasiun Bogor, alhamdulillah ada teman soalnya aku engga berani kalau malam-malam jalan sendiri, kalau Jakarta sih engga apa-apa tapi ini kan bogor*tanyadalamhati. Alhasil aku sama akh Ricky menunggu merekapun masih lama sekali. Dan akhirnya aku, akh Ricky dan akh Reza duluan ke pesantren. Kamipun memesan grabcar, perjalanan stasiun bogor sampai ke pesantren lumayan jauh. Akhirnya kamipun sampai di pesantren.

***

Suasan pagi hari sangat sejuk dan rintihan air hujanpun turun tetapi tidak mematahkan semangat kami untuk belajar. Berbagai macam karakter kami dipertemukan disini, saling mengenal satu sama lain, bercand ria, saling berbagi pengalaman dan pastinya mempererat ukhuwah. Masuk materi yang akan di jelaskan oleh ustadz Agus Siswanto yaitu materi "Konsep persahabatan Akhwain Muhajirin dg Anshor (Abdurrohman Bin Auf ) dg (Sa'ad Bin Rasi') sangat bermanfaat sekali untuk semua santri bisa mengetahui sahabat dikala suka dan duka, selanjutnya ustadz Agus memberikan sesi game semua santri mencari sahabat dan menyanyika sebuah lagu yaitu

"Aku Sahabat mu
Kamu Cinta aku
Kamu sahabatku
Aku sayang kamu "

dan kami semua terbawa suasana didalamnya keceriaan, canda tawa dan bahagia. Rasanya senang bisa dipertemukan orang-orang hebat disini. Materipun telah usai, kamipun beristirahat dan sholat dhuha, kumpul kembali pukul 10.00.

Materi selanjutnya sudah dimulai, dan masih dengan ustadz Agus menjelaskan kecerdasan yang ada di dalam diri. Materipun telah usai, ustadz Agus memberikan sesi game kepada semua santri untuk membuat menara yang tertinggi dan kami membentuk kelompok. Alhamdulillah aku masuk kelompok 1 (akhwat) terdiri 7 orang yang hebat-hebat, mengeluarkan ide-ide untuk bisa membuat menara yang tertinggi dan hasilnya alhamdulillah jadi menara yang tertinggi dan juara umum*efekbahagia didalam game.

Sebelum berbuka puasa, semua santri kumpul dan mendapatkan arahan dari ustadz Zainal, semua santri menuliskan rencana pribadi, rencana mujahidah, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang di kertas dan menuliskannya dengan spidol. Setelah usai menulis beberapa santri membacakannya target yang dituliskan, semoga yang menuliskan target di kertas dikabulkan Allah SWT, aammiin Ya Allah. Lalu semua santri menempalkan kertas di tembol. Agar tulisan ini menjadi kenangan untuk kita semua *malusih kalau dibaca orang, siapa tahu yang membaca mengaminkan apa yang ditulis hehehe.

Usai menuliskan rencana dan mendapatkan arahan dari ustadz Zainal, cara menjual kambing, domba, dan sapi untuk idul adha.

Yukkk, yang mau berqurban bisa menghubungi kita, tidak perlu risau bisa diantarkan sampai tujuan loh, insyaa Allah jual beli ini masih dalam syariat islam karena akan dijelaskan oleh pakarnya ustadz Anshari Taslim (Fiqih) mungkin ada yang berminat untuk membeli buku ustadz Anshari Taslim *Thariqus Shalihin (Jalan Para Penghuni Surga)*

Keesokan harinya kamipun bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing dan sesi foto itu menjadi kenangan buat kita nanti.

***

Ada banyak cerita didalamnya, semoga semua santri bisa mewujudkan apa yang dituliskan dan ditempelkan di dinding menjadi motivasi kita untuk terus di jalan yang bernama dakwah ini.

Tak luput rasa bahagia buat saya untuk ustadz Zainal, ustadz Anshari, ustadz Mustaqim, ustadz Fairuz, dan ka Syahid sabar mengahadapi kita semua di kelas yang awalnya kelas banyak santri menjadi berguguran dan Ikhlas memberikan ilmunya untuk kita semua *menitihkanairmata

Jakarta, 21 Juni 2016
🌿Mempererat Ukhuwah di Jalan Dakwah. Jangan pernah lelah, teruslah berjuang dan saling mengingatkan 🌿