Pengikut

Pengikut

Selasa, 13 September 2016

Fiqih Sosial

Materi Fiqih Sosial
Ust. Mustaqim

Membahas fiqih biasanya membahas ibadah saja, namun cabang fiqih ternyata banyak termasuk masalah sosial.

Manusia dituntut untuk dapat baik ibadahnya dan juga baik muamalatnya.

Jangan sampai kita kedahuluan guru TPA dalam mendidik anak.
Ajarkan alfatihah kepada anak kita agar ketika anak kita shalat, pahalanya untuk orang tua.

Jangan sampai pula menjadikan TPA seperti bengkel. Saat berangkat belajar diajarkan baik-baik, namun saat di rumah dirusak lagi. Orang tua tidak menutup aurat dan lainnya.

Ada 4 jenis manusia:
1. Dia shalih dan dia baik dalam bermuamalah dan bersosialisasi
2. Dia shalih namun tidak baik dalam bersosialisasi.
3. Dia tidak shalih namun baik bersosialisasi.
4. Tidak shalih dan juga tidak baik bersosialisasi.

Rasulullah berikan jaminan untuk umatnya masuk surga jika memiliki 6 syarat :
1. Senantiasa berkata jujur.
2. Menepati janji.
3. Tunaikan amanah.. Memberikan amanah kepada yang tidak memiliki keahlian. Dalam bekerja juga, datang tepat waktu, kerja di jam kerja.
4. Menjaga kemaluan (aurat). Menutup aurat ialah memakai baju yang tidak membentuk anggota tubuh.
5. Menjaga pandangan. Pandangan pertama tidaklah dosa. Nasihat untuk para istri untuk membantu suaminya menjaga pandangan. Ketika di luar rumah cantik, jangan sampai saat di hadapan suami dalam rumah tidak cantik lagi.
6. Tahan tangan dari menzhalimi orang. Baik tangan maupun lisan jangan sampai menzhalimi orang lain.
Muslim adalah ketika ucapannya tidak menyakiti orang lain.
Tidak boleh menggosip.

Dari hadits tersebut menjelaskan kehidupan sosial jangan sampai kita tidak baik dalam bersosialisasi.

Dalam surat al-'asry beramal shaleh dan menasehati kebenaran dengan kesabaran adalah bentuk bersosialisasi.

Jangan menunggu menjadi ustadz, jangan menunggu menjadi kiyai untuk menasihati. Ketika ada keburukan yang tidak segera kita hilangkan, maka akan segera cepat menyebar. Bisa jadi berdampak ke anak kita.

Banyak dari kita yang berat untuk mendakwahi keluarga kita, padahal mereka juga sangat membutuhkan nasihat.

Kita hanya bisa menilai seseorang dari zhahirnya. Jangan langsung disalahkan, namun ditanyakan dulu.
Kenapa berbuat seperti itu?
Dahulukan husnuzhan.